Unek-unek Penyair yang belum sukses
Aku
ini orangnya sedikit kasar, tidak romantis, tapi baik hati, dan hormat pada
orang yang lebih tua, (he he, kecap
selalu nomer satu)
Pekerjaan
yang cocok denganku adalah pekerjaan diluar kantor, misalnya ojek, tukang kebun,
atau pekerjaan lain yang sejenis
Jika
ada pekerjaan yang memerlukan kehalusan, ketelatenan, atau seni, Aku pasti
sudah menyerah duluan sebelum perang
Jika
suatu waktu timbul keinginanku untuk melakukan hal yang diluar pakem diriku, misalnya
membuat sebuah Puisi, manusiawi saja !
Begini
ceriteranya,
Pada
tahun 2011 silam,
Pernah
kubuat sebuah puisi dengan judul Andai
Aku
sendiri tidak tahu apakah ini pantas disebut puisi atau bukan
Tetapi
aku mengalir saja, cuek, coret-coret
beberapa bait dikertas, dan jadi !
Gilanya
lagi puisi ini berani-beraninya kupublish di Kompasiana,
tahu
sendirilah, di komunitas ini tempatnya para penulis dan penyair kawakan
Penasaran?
Dan
mau melihat penampakan puisinya?
Kalau
iya, Bisa dilihat di bagian akhir
tulisan ini
Ceriterapun
berlanjut,
Hasilnya,
hanya beberapa orang pengunjung saja yang membaca puisiku
Aku
sendiri, ditambah beberapa orang lagi yang kesasar, itupun sudah termasuk Admin
karena Dia wajib menyeleksi naskah sebelum di publish
Perolehan
skoringnya
Komentar
O, dan nilainya juga O besar
Ya
sudah lah, Aku sih tidak mau ambil pusing
Toh
tidak ada orang lain yang dirugikan oleh puisiku itu
Dan
tahun tahunpun berlalu
Tidak ada lagi puisi lain yang pernah kubuat
Kayaknya
puisi lamaku itu
Menjadi puisi pertamaku dan juga puisi yang terakhir yang
pernah kubikin
Lalu
pada saat ini, enam tahun kemudian (Tahun 2017)
Kubuka
lagi arsip puisi lamaku itu
Mestinya,
Aku harus bertanya pada diriku sendiri
Mengapa
dan Kenapa seumur-umur
Hanya satu Puisi saja yang berhasil kubuat
Evaluasi
dan Analisa tidak kulakukan
Malah
Aku punya ide lain
Sebaiknya
pengalaman konyol ini kuposting saja di halaman Blogku
Pertimbanganku
sederhana saja
Biar
orang lain tahu
Bahwa
Aku belum bisa membuat Puisi yang baik
Pertimbangan
lain
Daripada Aku menulis masalah politik, atau korupsi, atau menulis kekurangan
orang lain, dapat membuat orang lain marah kepadaku
Mendingan
Aku menulis kekurangan yang ada pada diriku sendiri saja,
dan yang pasti Aku tidak
akan bisa memarahi diriku sendiri
Andai
Kubaringkan raga ini
Kupejamkan pelupuk
Kubayangkan, bening indah matamu
Sejuk
Sesejuk embun pagi
Hangat
Sehangat matahari pagi
Khayalku pun berlari, tanpa kendali
Andai
Rotasi berhenti
Kuingin selamanya bersamamu
Andai
Kupunya sayap
Kuingin terbang bersamamu, kenegeri
impian
Andai
Usia bisa ditambah
Kuingin kita hidup seribu tahun lagi
Andai
Ku tidak terbangun
Karena kumandang adzan subuh
Akan Kuteruskan indahnya Andaiku ini
Hingga matahari tegak diatas cakrawalaWildansari, Awal Juni 2017
Puisi ini Aku edit, tanpa mengurangi makna yang terkandung