Minggu, 06 Agustus 2017

Aku dan Cermin



Puisi Patidusa banyak sekali macamnya ada puisi patidusa cemara, original, tangga, dll

Masing-masing puisi tadi mempunyai kriteria yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, terutama pada urutan dan alurnya

Hari ini Aku mencoba untuk membuat Puisi Patidusa Cemara dengan alur 1,2,3,4 dan 1,2,3,4 dan seterusnya, dengan harapan hasilnya akan membentuk silhouette Pohon Cemara

Ternyata, Membuat Patidusa Cemara ini susah-susah gampang, Selain harus jeli memilih kata yang tepat dan tentunya mengandung arti, tetapi juga membutuhkan kreativitas dan wawasan

Kali ini, Aku hanya mencoba untuk membuat Puisi Patidusa Cemara saja, sedangkan untuk jenis yang lain, seperti Patidusa Tangga dan Patidusa Original, akan Aku buat pada kesempatan yang lain

Lho Kenapa?  Sumbu yang Aku punya masih pendek


Foto, Koleksi Google Images



Aku dan Cermin

Cermin
Makhluk jujur
Yang Aku kenal
Lugu pantulkan wajah asliku

Cermin
Aku lupa
Kapan kenal dirimu
Mungkin ketika usiaku balik

Cermin
Aku, Kamu
Sudah lama akrab
Minggu depan kita kepelaminan

Cermin
Kenapa membisu
Apa hatimu ragu
Diammu bagiku artinya setuju

Cermin
Aku menunggu
Kata pasti darimu
Walau membuat luka dihati

Cermin
Akhirnya bersuara
Bisikan lugunya kudengar
Sofyan, Kita berteman saja


Wildansari, Hari ke- 6 Bulan Agustus 2017

Tidak ada komentar: